Concept art merupakan tahapan awal dalam proses produksi suatu karya, di mana ide-ide abstrak dikembangkan menjadi visual yang konkret. Tahap ini meliputi perancangan karakter, lingkungan, serta berbagai aset visual lain yang akan diintegrasikan ke dalam hasil akhir karya. Animasi 2D Na’an mengangkat isu tentang permasalahan krisis energi dan dampaknya terhadap lingkungan yang merupakan isu global mendesak, terutama di daerah yang kaya budaya seperti Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk merancang konsep desain environment animasi 2D berjudul "Na’an" yang menggabungkan budaya Lampung dengan media informasi tentang energi terbarukan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik studi pustaka dan observasi, serta penerapan kerangka 5W+1H untuk menggali informasi yang relevan. Instrumen yang digunakan meliputi pengamatan langsung, pengumpulan data visual melalui media daring, dan analisis literatur terkait. Teknik yang digunakan dalam proses perancangan karya konsep environment menggunakan teknik painting secara digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep environment yang dikembangkan berhasil mencerminkan elemen budaya Lampung, seperti nuwo sesat dan kapal ketinting, serta menciptakan suasana yang menggambarkan dampak krisis energi. Pengimplementasian konsep environment ini pada Animasi 2D yang dihasilkan tidak hanya menampilkan keindahan visual yang terinspirasi oleh budaya lokal, tetapi juga menyampaikan pesan penting mengenai energi terbarukan. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa desain environment yang diimplementasikan sebagai background pada animasi 2D "Na’an" dapat membantu untuk mencapai tujuan media informasi yang efektif dalam mengedukasi tentang tantangan lingkungan terhadap isu energi terbarukan SDGS 7 sekaligus memperkenalkan budaya Lampung.