Abstrak: Budaya populer merupakan bentuk budaya yang digemari dalam kurun waktu tertentu dan berkembang dalam kehidupan masyarakat melalui pengaruh media digital. Salah satu wujud budaya populer yang mengalami perkembangan signifikan adalah cosplay, yaitu praktik menirukan karakter fiksi melalui kostum dan performa. Media sosial berperan besar dalam menyebar informasi seputar aktivitas cosplay, namun juga memunculkan persoalan serius berupa objektifikasi seksual terhadap cosplayer, khususnya demografis perempuan. Objektifikasi seksual merupakan tindakan yang merendahkan individu menjadi objek seksual tanpa adanya persetujuan, sehingga berdampak negatif bagi kondisi psikologis maupun sosial. Dalam mengangkat isu tersebut, penulis menciptakan karya seni animasi stop motion berbasis mix media yang merepresentasikan bentuk visual dari dampak objektifikasi seksual di media terhadap kondisi psikologis korban berupa cosplayer perempuan. Pengkaryaan melibatkan penggunaan rangkaian gambar yang digabungkan dengan videografi serta campuran media lainnya agar membangun simbol visual yang dapat merefleksikan dampak dari isu tersebut. Selain ditujukan sebagai medium ekspresi artistik, penciptaan karya ditujukan agar memberikan ekspresi visual artistik mengenai isu gender dan budaya digital mengenai objektifikasi seksual terhadap penggemar subkultur tertentu.
Kata kunci: Cosplay, Objektifikasi seksual, Stop Motion, Mix-Media