Tewasnya seorang pria yang tertabrak—entah murni kecelakaan atau sengaja menabrakkan diri—menyisakan tanda tanya besar. Pasalnya, ia membawa sebuah kotak berisi potongan telinga. Disinyalir, ia adalah Pembunuh Empat Monyet, buron polisi selama hampir lima tahun. Dengan dalih filosofi Tiga Monyet Bijak, ia selalu memotong telinga, lidah, dan mencongkel mata korban-korbannya sebelum membunuhnya.
Polisi dan detektif pun berusaha menguak kebenarannya lewat barang bukti yang tertinggal, termasuk buku harian tentang masa kecil sang pembunuh.
Sementara itu, di satu tempat entah di mana, seorang gadis sedang berusaha bertahan hidup dengan satu telinga.