Peningkatan kebutuhan akan transmisi data berkapasitas besar dan jarak jauh mendorong
penggunaan teknologi Dense wavelength division multiplexing (DWDM) dalam sistem
komunikasi optik. Namun, tantangan utama pada DWDM adalah redaman dan dispersi sinyal
yang terjadi seiring bertambahnya jarak transmisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
performansi sistem DWDM berbasis soliton dengan kombinasi penguat optik hybrid ROA-
EDFA dalam dua konfigurasi: ROA sebagai booster amplifier dan sebagai inline amplifier.
Selain itu, diteliti pula pengaruh penggunaan dispersion compensation fiber (DCF) dalam
meningkatkan kualitas sinyal. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak OptiSystem 7.0
dengan variasi daya laser dari -8 dBm hingga 8 dBm, serta panjang serat optik 30 km, 50 km,
dan 100 km. Hasil menunjukkan bahwa konfigurasi ROA sebagai booster amplifier memberikan
performa terbaik, terutama jika dikombinasikan dengan DCF, dengan nilai bit error rate (BER)
mencapai 10?³?. Sebaliknya, penggunaan ROA sebagai inline amplifier menunjukkan penurunan
kualitas sinyal pada daya rendah dan jarak jauh. Kesimpulannya, konfigurasi ROA sebagai
booster amplifier dengan DCF sangat direkomendasikan untuk sistem DWDM jarak jauh.
Penggunaan soliton juga terbukti efektif dalam mempertahankan kestabilan sinyal dan menekan
efek dispersi dalam jaringan optik.