Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel telah berlangsung lama dan memicu reaksi global, termasuk dari masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk solidaritas kepada rakyat Palestina yang ditunjukkan adalah melalui gerakan boikot terhadap produk-produk yang diduga mendukung Israel. Media sosial, khususnya platform X (Twitter), menjadi wadah utama dalam menyuarakan gerakan ini. Namun, opini yang tersebar di media sosial bersifat tidak terstruktur dan mengandung noise, sehingga dibutuhkan teknik analisis untuk mengekstraksi informasi yang bermanfaat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sentimen masyarakat Indonesia terhadap aksi boikot brand pro-Israel menggunakan metode Naive Bayes dan pendekatan text mining. Proses analisis dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu preprocessing (case folding, cleansing, stopword removal, tokenizing, normalisasi, dan stemming), Kata-kata diberi bobot dengan TF-IDF, serta klasifikasi sentimen menggunakan algoritma Naive Bayes. Untuk mengatasi ketidakseimbangan kelas dalam data, digunakan tiga metode penyeimbangan data SMOTE, SMOTE+Tomek, dan ADASYN. Model dievaluasi dengan menggunakan metrik performa seperti akurasi, presisi, recall, dan F1-score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ADASYN dengan rasio 90:10 memberikan performa terbaik, dengan nilai akurasi tertinggi sebesar 71,85% dan F1-score yang stabil. Mayoritas tweet mengandung sentimen positif terhadap aksi boikot, menunjukkan dukungan Warga Negara Indonesia terhadap Palestina. Hasil analisis divisualisasikan melalui dashboard Looker Studio dan dipublikasikan melalui webpage agar dapat diakses secara publik. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi Warga Negara Indonesia agar lebih peduli tentang isu-isu kemanusiaan global dan dapat mendukung adanya aksi boikot produk pro-israel.
Kata kunci : Analisis Sentimen, Boikot Brand Pro-Israel, Implementasi Naive Bayes, Ketidakseimbangan Data, Palestina