Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh komunikasi interpersonal dalam keterbukaan diri mahasiswa Telkom University korban kekerasan seksual. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap empat mahasiswi dan satu informan ahli sebagai narasumber. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi yang empatik, tidak menghakimi, dan memberikan rasa aman mendorong keterbukaan diri korban. Faktor yang memengaruhi proses ini meliputi kepercayaan, respons lingkungan, dan kemampuan mengelola ketidakpastian sosial. Hambatan utama mencakup trauma psikologis, stigma sosial, dan minimnya dukungan kampus. Temuan ini menegaskan pentingnya lingkungan kampus yang suportif dan komunikasi yang sensitif terhadap korban.
Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Keterbukaan Diri, Kekerasan Seksual, Mahasiswa, Trauma, Teori Pengurangan Ketidakpastian, Fenomenolog