ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman remaja dalam berinteraksi dengan teman sebaya yang berkaitan dengan perilaku kenakalan, serta bagaimana proses pembinaan di LPKA Kelas II Bandung membantu membentuk ulang cara mereka dalam menjalin hubungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap lima anak binaan serta empat informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan remaja dalam tindakan kenakalan banyak berkaitan dengan dinamika hubungan pertemanan, seperti ajakan, tekanan kelompok, candaan, serta kebutuhan untuk diterima. Lima dari sebelas keterampilan komunikasi interpersonal menurut DeVito tampak dominan, yaitu: packaging, feedforward, content and relationship, mindfulness, dan noise management. Keterampilan ini muncul dalam cara mereka merespons situasi sosial, menyampaikan ajakan, hingga mengambil keputusan di bawah tekanan. Setelah menjalani pembinaan, para remaja mulai menunjukkan perubahan dalam mengelola emosi, mempertimbangkan tindakan, dan membangun ulang hubungan sosial secara lebih sehat. LPKA menjadi ruang pembelajaran yang memberi mereka kesempatan untuk tumbuh melalui pengalaman yang mereka jalani langsung.
Kata kunci: komunikasi interpersonal, teman sebaya, kenakalan remaja, LPKA, anak binaan