Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi keluarga berperan dalam membentuk ketahanan keluarga pada pedagang asongan, khususnya di Kecamatan Bandung Kulon. Fenomena anak yang melakukan aktivitas jualan sering kali dipicu oleh kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil, sehingga anak-anak terpaksa turun ke jalan untuk membantu mencari nafkah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi untuk memahami pengalaman subjektif anak di jalanan dalam menjalani perannya sebagai pendukung ekonomi keluarga. Penelitian ini juga mengkaji pola komunikasi keluarga berdasarkan teori Family Communication Patterns (FCP) dan model ketahanan keluarga dari Walsh (2016), yang mencakup sistem kepercayaan keluarga, pola organisasi, dan proses komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun hidup dalam keterbatasan, keluarga pedagang asongan yang memiliki pola komunikasi terbuka dan dukungan emosional dari orang tua menunjukkan kemampuan ketahanan keluarga yang cukup kuat sehingga anak memiliki inisiatif yang tinggi untuk ikut serta dalam kontribusi ekonomi keluarga sejak kecil. Komunikasi yang terjalin di antara anggota keluarga menjadi kunci dalam menghadapi krisis ekonomi dan sosial.
Kata Kunci: Anak pedagang asongan, Komunikasi Keluarga, Ketahanan Keluarga.