Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja di industri
makanan dan minuman, kinerja karyawan menjadi aspek penting yang harus
diperhatikan. PT XYZ sebagai salah satu perusahaan di sektor tersebut mengalami
stagnansi kinerja dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kompetensi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
PT XYZ, serta menguji apakah terdapat perbedaan pengaruh berdasarkan jenis
kelamin karyawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) apakah kompetensi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT XYZ; 2) apakah
kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT XYZ; 3)
apakah terdapat perbedaan pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan antara
karyawan laki-laki dan perempuan; serta 4) apakah terdapat perbedaan pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan antara karyawan laki-laki dan
perempuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis
deskriptif dan inferensial. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT XYZ
sebanyak 700 orang. Sampel diambil menggunakan teknik probability sampling,
dengan jenis simple random sampling sebanyak 255 responden, ditentukan melalui
rumus Slovin. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan skala Likert 5 poin,
dan data dianalisis menggunakan metode Partial Least Square Multi Group
Analysis (PLS-MGA) melalui bantuan software SmartPLS versi 4.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, masing-masing
dengan nilai t-statistik 6.090 dan 5.652, serta p-value 0.000 (p < 0.05). Artinya,
semakin tinggi tingkat kompetensi dan efektivitas kepemimpinan, semakin baik
pula kinerja yang dihasilkan karyawan. Selanjutnya, berdasarkan hasil uji Multi-
Group Analysis (MGA), diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh
kompetensi maupun kepemimpinan terhadap kinerja antara karyawan laki-laki dan
perempuan secara statistik, karena seluruh nilai p-value berada di atas ambang
signifikansi 0.05. Meskipun secara deskriptif terdapat sedikit perbedaan arah
pengaruh, yaitu pengaruh kompetensi lebih tinggi pada karyawan laki-laki,
sedangkan pengaruh kepemimpinan lebih tinggi pada karyawan perempuan, namun
perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik. Temuan ini mengindikasikan
bahwa strategi pengembangan kompetensi dan penerapan gaya kepemimpinan yang
efektif dapat dilakukan secara merata dan inklusif, tanpa perlu pembedaan
berdasarkan gender.
Kata kunci: Kompetensi, Kepemimpinan, Kinerja Karyawan, dan PLS-MGA.