Pengaruh Stres Kerja terhadap Cyberloafing dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Intervening pada Karyawan Generasi Z di Pulau Jawa - Dalam bentuk buku karya ilmiah

MAULINA AVISA SALSABILA

Informasi Dasar

158 kali
25.04.2393
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Cyberloafing merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang di tempat kerja yang dilakukan melalui akses internet untuk kepentingan pribadi selama jam kerja. Fenomena ini semakin sering ditemukan di kalangan karyawan Generasi Z yang merupakan kelompok usia kerja yang sangat dekat dengan teknologi digital. Tingginya intensitas penggunaan internet, ditambah dengan tekanan kerja yang dialami karyawan dapat memicu munculnya cyberloafing di lingkungan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap cyberloafing, serta menguji peran pengendalian diri sebagai variabel mediasi dalam hubungan tersebut. Fokus penelitian ditujukan pada karyawan Generasi Z di Pulau Jawa yang bekerja di berbagai sektor pekerjaan, mengingat tingginya populasi dan dominasi generasi ini di kawasan tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang disebarkan kepada responden menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan Generasi Z di Pulau Jawa mengalami tingkat stres kerja yang tinggi (75,81%) dan memiliki tingkat pengendalian diri yang tergolong rendah (43,20%). Kondisi ini berkontribusi pada tingginya tingkat cyberloafing (80,77%), yaitu penggunaan internet untuk kepentingan pribadi selama jam kerja, seperti mengunduh aplikasi, mengakses media sosial, dan berbelanja daring. Analisis data menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap cyberloafing, sementara pengendalian diri berpengaruh negatif signifikan terhadap perilaku tersebut. Selain itu, pengendalian diri juga terbukti memediasi secara parsial hubungan antara stres kerja dan cyberloafing. Semakin tinggi stres kerja yang dirasakan, semakin besar kecenderungan individu untuk melakukan cyberloafing, terutama ketika kemampuan pengendalian diri menurun.
Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan studi perilaku organisasi dan psikologi kerja berbasis digital. Secara praktis, temuan ini dapat dijadikan rujukan dalam merancang kebijakan manajemen stres dan pengembangan kontrol diri di tempat kerja. Penelitian lanjutan disarankan untuk mempertimbangkan variabel lain seperti work engagement atau budaya organisasi digital, serta memperluas lingkup responden lintas generasi.

Subjek

perilaku organisasi
 

Katalog

Pengaruh Stres Kerja terhadap Cyberloafing dengan Pengendalian Diri sebagai Variabel Intervening pada Karyawan Generasi Z di Pulau Jawa - Dalam bentuk buku karya ilmiah
 
xi, 119p.: il,; pdf file
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

MAULINA AVISA SALSABILA
Perorangan
Nidya Dudija
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)
Bandung
2025

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini