Kesulitan keuangan (financial distress) ialah kondisi bagi perusahaan dimana perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika kondisi tersebut terjadi maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Deteksi dini kondisi financial distress pada perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang dapat membantu menjaga keberlangsungan dan kesehatan finansial perusahaan. Terdapat perusahaan yang tidak dapat menjaga kesehatan keuangan dan tidak mampu untuk mengelola keuangan dalam pasar yang semakin kompetitif sehingga beberapa perusahaan mengalami kondisi financial distress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan serta sales growth terhadap financial distress pada perusahaan sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019-2023 secara simultan maupun parsial. Teknik pemilihan data pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan sebanyak 20 sampel perusahaan sub-sektor makanan dan minuman. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan yang dijadikan penelitian. Studi ini menggunakan teknik analisis regresi data panel yang diolah menggunakan software E-Views13. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas,ukuran perusahaan, dan sales growth secara simultan berpengaruh terhadap financial distress. Secara likuidtas berpengaruh positif terhadap financial distress, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap financial distress, dan sales growth tidak berpengaruh terhadap financial distress.