Pengukuran profitabilitas menggunakan Return on Assets (ROA) merupakan salah satu indikator utama dalam kinerja perusahaan. Return on Assets (ROA) menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan total asetnya guna memperoleh keuntungan, sehingga menjadi alat evaluasi yang relevan dalam mengukur keberhasilan operasional dan keuangan perusahaan. Dalam konteks penelitian ini, perusahaan manufaktur menjadi objek yang sangat relevan untuk dikaji lebih mendalam, mengingat kompleksitas operasionalnya serta dampaknya yang signifikan terhadap dampak lingkungan, hubungan dengan stakeholder dan perekonomian negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Environmental, Social, dan Governance score dengan mempertimbangkan ukuran perusahaan dan leverage terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX), Kuala Lumpur Stock Exchange (KLEX), Singapore Exchange (SGX), dan Hong Kong Exchange (HKEX) periode 2020-2023.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah populasi 1669 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange (IDX), Kuala Lumpur Stock Exchange (KLEX), Singapore Exchange (SGX), dan Hong Kong Exchange (HKEX). Diperoleh 41 sample perusahaan manufaktur dengan 164 data observasi. Analisis deskriptif verifikatif diuji menggunakan pengujian statistik data panel.
Hasil pada penelitian ini mengungkapkan bahwa environmental, social, dan governance berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur dengan variabel kontrol firm size dan leverage. Sedangkan secara parsial hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental, social, dan governance masing-masing tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas periode observasi dan objek penelitian sehingga dapat menganalisis lebih dalam terkait pengaruh environmental, social, dan governance terhadap kinerja keungan perusahaan. Saran bagi perusahaan, pihak manajemen perlu mengevaluasi kembali strategi ESG yang diterapkan agar tidak hanya berfokus terhadap pelaporan tetapi memastikan bahwa praktik ESG tersebut benar-benar menambah nilai suatu bisnis. Kepada investor disarankan tidak hanya melihat skor ESG secara kuantitatif tetapi juga menganalisis implementasi nyatanya dalam aktivitas operasional perusahaan.
Kata Kunci: Asia-Pasifik, ESG, Kinerja Perusahaan, Perusahaan Manufaktur