Fenomena kepercayaan terhadap kekuatan mistis dan peran dukun sebagai perantara dunia gaib masih kuat dalam masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah pedalaman. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengkritik praktik tipu daya yang dilakukan oleh dukun dengan memanfaatkan seni diorama sebagai medium ekspresi visual. Karya yang dihasilkan menghadirkan narasi dua sisi: bagian depan menampilkan citra mistis seorang dukun dengan berbagai objek simbolik, sementara bagian belakang mengungkapkan realitas manipulatif di mana informasi diperoleh melalui riset dan teknologi, bukan kekuatan gaib. Pendekatan ini menggabungkan elemen kritik sosial, simbolisme, dan psikologi kolektif melalui figur art toys dan skala miniatur. Dengan mengangkat ironi visual dan memanfaatkan media diorama, karya ini diharapkan dapat membuka ruang refleksi terhadap logika mistika yang masih mengakar serta menjadi bentuk alternatif penyampaian pesan kritis melalui seni rupa kontemporer.
Kata kunci: dukun, diorama, kritik sosial, mistisisme, art toys, seni rupa kontemporer