Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan Dividend Payout Ratio (DPR) optimal pada PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan menggunakan pendekatan Residual Dividend Policy (RDP) dalam rangka mendukung keberlanjutan perusahaan di tengah tantangan transisi energi menuju Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Penelitian ini memanfaatkan data sekunder berupa laporan keuangan PTBA, data historis harga saham, serta kebutuhan investasi transisi energi selama periode 2020–2023. Pemodelan kebijakan dividen dilakukan dengan simulasi Monte Carlo untuk memproyeksikan skenario DPR optimal selama lima tahun ke depan, dengan mempertimbangkan variabel laba bersih, capital expenditure (CAPEX), dan kebutuhan investasi strategis. Hasil simulasi menunjukkan bahwa DPR optimal bersifat progresif, dimulai dari 15% pada tahun pertama dan meningkat secara bertahap hingga 30% pada tahun kelima. Skema ini memungkinkan PTBA menahan sebagian besar laba bersih untuk mendanai investasi strategis, khususnya pada proyek-proyek EBT, tanpa mengorbankan daya tarik dividen bagi investor. Validasi model dilakukan melalui interval kepercayaan 95% dan benchmarking dengan perusahaan sejenis di sektor energi dan pertambangan, memperkuat keandalan hasil simulasi. Implikasi dari kebijakan ini adalah memperkuat posisi keuangan PTBA, mempercepat diversifikasi bisnis ke energi terbarukan, serta menjaga daya saing dan keberlanjutan perusahaan dalam menghadapi volatilitas industri batubara dan tuntutan global dekarbonisasi. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis bagi pengembangan strategi kebijakan dividen yang adaptif dan berkelanjutan di sektor energi.
Kata Kunci: PT Bukit Asam, Dividend Payout Ratio, Residual Dividend Policy, Simulasi Monte Carlo, transisi energi, Energi Baru dan Terbarukan, keberlanjutan perusahaan, laba bersih, capital expenditure.