Kesenian Reyog sudah menjadi identitas bagi Kabupaten Ponorogo. Oleh karena itu Ponorogo disebut kota Reyog. Kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia bahkan di luar negeri. Seni sendratari ini dalam pertunjukannya secara garis besar terilhami oleh dua versi. Pertama, versi Ki Ageng Kutu yang membuat Reyog sebagai manifestasi sindiran kepada Bhre Kertabumi atau Prabu Brawijaya V Raja Majapahit yang dalam pemerintahanya dikuasai oleh permaisurinya. Simbolisasi harimau melambangkan kekuasaan raja dan burung merak simbol dari permaisuri yang menguasai kepala harimau.