Instalasi Kedokteran Nuklir RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menghadapi permasalahan dalam penyimpanan dan pengelolaan barang medik radiofarmaka yang berisiko mempengaruhi kualitas pelayanan pasien. Berdasarkan data kunjungan pasien pada tahun 2023, terjadi penurunan signifikan pada bulan April, dimana ketidaktersediaan radiofarmaka untuk pemeriksaan dan perawatan pasien merupakan salah satu alasan yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko pada rantai pasok penyimpanan barang medik radiofarmaka, serta merancang strategi mitigasi dan sistem monitoring risiko. Dengan menggunakan model SCOR dan metode House of Risk (HOR), penelitian ini berhasil mengidentifikasi 20 risk event dan 27 risk agent, dengan 18 risk agent utama yang berkontribusi sebesar 80% terhadap risiko keseluruhan.
Sebanyak 8 strategi mitigasi diusulkan untuk menghadapi berbagai faktor risiko yang telah diidentifikasi, dengan peningkatan pengawasan terhadap SOP tenaga kerja sebagai langkah paling efektif berdasarkan penilaian yang menggunakan metode HOR 2. Selain itu, rancangan sistem monitoring risiko yang diusulkan memungkinkan pencatatan dan pemantauan faktor risiko serta mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan rantai pasok radiofarmaka. Melalui pengimplementasian strategi mitigasi dan sistem monitoring ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi manajemen risiko serta kualitas pelayanan yang diberikan pada Instalasi Kedokteran Nuklir di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Kata kunci – Manajemen Risiko, Rantai Pasok, Barang Medik Radiofarmaka, House of Risk, Monitoring Risiko.