Adopsi sepeda motor listrik di Indonesia memerlukan studi lebih lanjut. Kendaraan listrik (EV) secara luas dianggap sebagai teknologi hijau yang paling cocok untuk diaplikasikan di sektor otomotif, menawarkan cara untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2. Studi ini mengembangkan model niat adopsi sepeda motor listrik berdasarkan Teori Perilaku Terencana (TPB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi niat konsumen untuk mengadopsi sepeda motor listrik. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 390 responden. Hipotesis penelitian diuji menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Temuan penelitian mengungkapkan bahwa masalah lingkungan, manfaat ekonomi yang dirasakan, pengaruh sosial, dan kesadaran merek memiliki dampak positif yang signifikan terhadap sikap konsumen terhadap sepeda motor listrik. Namun, kebijakan pemerintah tidak secara signifikan memengaruhi sikap atau minat konsumen untuk membeli sepeda motor listrik di Indonesia. Selain itu, risiko yang dirasakan menunjukkan korelasi negatif dengan sikap, yang menunjukkan bahwa masalah seperti jangkauan terbatas, infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai, dan masalah masa pakai baterai memengaruhi persepsi konsumen secara negatif. Sementara itu, sikap konsumen ditemukan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap niat pembelian. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi pemerintah dan produsen sepeda motor listrik. Memahami perilaku konsumen sangat penting untuk merancang strategi yang efektif guna mendorong adopsi sepeda motor listrik di Indonesia.
Kata kunci:
Kendaraan Listrik, Sepeda Motor Listrik, Sikap, Minat Pembelian, TPB