Kaidah Emas, “lakukan pada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan”, adalah landasan moral yang mudah sekali diterima oleh semua orang di mana pun. Maka, moral, yakni soal benar/salah, sesungguhnya mudah dipahami secara intuitif. Tapi, mengapa moral menjadi isu paling krusial di tengah masyakarat kita?
Lihat fakta: Indonesia konon salah satu negara paling religius tapi masuk peringkat (ter)tinggi korupsi di dunia. Ratusan ribu orang setiap tahun mampu berhaji dan umrah, tapi problem kemiskinan begitu mengerikan. Betapa sulitnya mengajarkan kebersihan dan ketertiban di ruang publik, semisal membuang sampah sembarangan dan saling serobot di jalan raya. Mengapa orang kita lebih mudah tertib di Singapura daripada di negeri sendiri? Mengapa justru di negeri yang masyarakatnya mementingkan agama moralitas seperti terabaikan?