Kemajuan teknologi di era digital mempengaruhi komunikasi politik, terutama menjelang Pemilihan Presiden 2024, di mana aktor politik seperti Prabowo Subianto menggunakan media sosial untuk meningkatkan partisipasi publik. Prabowo menghadapi isu pelanggaran HAM 1998 yang dapat memengaruhi persepsi masyarakat, sehingga komunikasi politik melalui X (Twitter) diperlukan untuk membentuk opini publik yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh komunikasi politik Prabowo di X (Twitter) terhadap opini publik terkait isu tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis seperti uji regresi dan korelasi. Berdasarkan hasil analisis, tanggapan responden memperoleh hasil sebesar 79% pada variabel komunikasi politik (X) dan 75% pada variabel opini publik (Y). Uji hipotesis memperoleh nilai t hitung sebesar 6,527 > t tabel 1,987 artinya H0 ditolak dan H1 diterima dan terdapat pengaruh signifikan antara komunikasi politik terhadap opini publik. Ditemukan pengaruh signifikan antara komunikasi politik dan opini publik, dengan koefisien determinasi sebesar 30,3%. Saran yang diberikan adalah agar X (Twitter) memperkuat moderasi konten selama kampanye, dan penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode regresi linear berganda atau SEM untuk analisis yang lebih komprehensif.