Laporan keuangan merepresentasikan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Laba akuntansi adalah komponen utama dari laporan ini. Idealnya, laba yang dilaporkan harus mencerminkan posisi keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Meskipun demikian, manajemen tetap memiliki kesempatan untuk menyajikan laba yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Perbedaan informasi laba yang dilaporkan oleh manajemen untuk mendapatkan keuntungan pribadi dapat menimbulkan kekhawatiran pemegang saham mengenai indikasi manipulasi laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesulitan keuangan, asimetri informasi, kekuasaan CEO, dan narsisme CEO terhadap manajemen laba dengan pengendalian internal sebagai variabel pemoderasi antara kesulitan keuangan dan manajemen laba pada perusahaan sektor infrastruktur, transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 59 perusahaan dalam 5 tahun, sehingga total data observasi sebanyak 295. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dan analisis regresi moderasi menggunakan perangkat lunak EViews 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kesulitan keuangan, asimetri informasi, kekuasaan CEO, dan narsisme CEO berpengaruh terhadap manajemen laba. Secara parsial kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap manajemen laba, sedangkan asimetri informasi, kekuasaan CEO, dan narsisme CEO tidak berpengaruh. Penelitian ini juga membuktikan bahwa pengendalian internal mampu memoderasi hubungan antara kesulitan keuangan dan manajemen laba. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan variabel independen lain yang tidak diteliti oleh peneliti, misalnya market power. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan sektor infrastruktur, transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai bahan pertimbangan untuk menyajikan laporan keuangan yang transparan dan akurat, yang mencerminkan status keuangan yang sebenarnya. Untuk investor, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan perhatian khusus pada indikator keuangan yang mengarah pada kemungkinan manipulasi atau masalah keuangan.
Kata Kunci: kesulitan keuangan, asimetri informasi, kekuasaan CEO, narsisme CEO, pengendalian internal, manajemen laba