Sungguh, untuk menggambarkan kehidupan sosok organisator ini dengan runut, aku harus menyatukan kepingan-kepingan cerita yang tersebar di sana sini dan menyusunnya kembali dengan rapi. Dari konstruksi ini, aku mendapatkan sedikit pemahaman bahwa perjalanan beliau telah menemui banyak rintangan berat dan penderitaan traumatis dalam hidupnya. Akan tetapi, beliau berhasil mengubah keterpurukannya menjadi aset, lalu diolah menjadi keahlian untuk memperbaiki dunia, membebaskan kejahilan, juga menyusun ulang pengalamannya dalam mengatasi tantangan. Beliau terus mengabdikan diri untuk menginspirasi banyak manusia. Memanfaatkan potensi meski harus berulang kali disakiti. Karya sederhana ini mengabarkan tentang sebanyak mungkin jiwa. Sebuah kisah perjuangan, teladan, dan mukjizat di luar logika yang terjadi di sebuah tempat antah berantah yang sekarang menjadi kiblat dunia. Poinnya, lebih kepada bagaimana perjuangan sosok inspirator paling mengispirasi ini dalam rentan waktu 23 tahun setelah menerima wahyu, berhasil menyebarkan ajaran Islam ke seluruh penjuru alam. Hal ini tidak lepas karena beliau mampu mengorganisir dengan baik tatanan kehidupan. Beliau mampu menyatukan para sahabat Anshar dan Muhajirin, menyatukan para pimpinan kabilah dengan tertulisnya piagam Madinah, memelopori pendidikan, ekonomi, dan perubahan lainnya dengan kerja sama di atas materai bersama para tawanan perang. Buku ini lanjutan dari jilid pertama, Muhammad Sang Influencer Dunia. Semoga buku ini tak hanya berakhir sebagai kisah, tapi juga menjadi awal langkah untuk bergerak ke perubahan yang lebih baik dan lebih nyata. Selamat membaca!