PT. XYZ, sebuah perusahaan telekomunikasi di Indonesia, saat ini mengerjakan proyek pemasangan jaringan internet untuk kebutuhan korporat di Universitas Telkom. Proyek ini mengalami keterlambatan di minggu kelima dengan progres aktual hanya mencapai 38,61% dari target 60,88%. Dalam mengatasi masalah ini, dilakukan pengukuran tingkat kematangan manajemen risiko proyek menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) untuk mengevaluasi dan meningkatkan kematangan manajemen risiko. Proses pengukuran tingkat kematangan manajemen risiko dilakukan melalui self-assessment kepada para responden. Hasil self-assessment menunjukkan bahwa semua proses manajemen risiko proyek PT. XYZ berada pada Level 1, yaitu "Initial Process". Kondisi ini menandakan bahwa perusahaan perlu melakukan perbaikan signifikan dalam penerapan manajemen risiko untuk meningkatkan kematangan. Selanjutnya, sistem informasi pengukuran tingkat kematangan manajemen risiko dirancang menggunakan metode waterfall untuk mempermudah pengukuran dan evaluasi. Desain sistem digambarkan melalui data flow diagram, use case, dan sequence diagram sebelum implementasi dengan bahasa pemrograman. Sistem ini dirancang agar hasil self-assessment dapat langsung ditampilkan, serta menyediakan rekomendasi perbaikan pada tiap proses. Dengan adanya sistem pengukuran ini, PT. XYZ dapat secara efektif mengukur dan meningkatkan tingkat kematangan manajemen risiko proyek mereka. Rekomendasi perbaikan yang dihasilkan dari sistem membantu perusahaan menyusun strategi perbaikan manajemen risiko untuk proyek yang sedang berlangsung maupun proyek-proyek di masa mendatang.
Kata Kunci – Kematangan, Manajemen Risiko Proyek, Project Management Maturity Model, Sistem Informasi