Banyaknya jalanan bercabang dapat membuat pengguna sulit menentukan rute yang akan dilalui. Dalam konteks penelitian ini terdapat lebih dari 50 (lima puluh) lokasi wisata yang dimiliki kota Semarang. Permasalahan tersebut termasuk dalam kategori TSP (Travel Salesman Problem). Banyak peneliti yang telah berhasil menyelesaikan TSP dengan menggunakan algoritma genetika. Namun, penelitian-penelitian tersebut masih menyisakan masalah, yaitu algoritma tersebut tidak mengakomodasi informasi kontekstual yang dapat membantu pengguna untuk meningkatkan kesadaran konteks. Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam penelitian ini, kami menggabungkan algoritma genetika dengan informasi kontekstual untuk meningkatkan kesadaran konteks pengguna dalam merekomendasikan perencanaan wisata. Untuk mengevaluasi kinerja sistem yang diusulkan, kami membandingkan algoritma genetika sadar konteks (algoritma genetika yang telah diintegrasikan dengan informasi kontekstual) dengan algoritma genetika dasar. Berdasarkan hasil evaluasi informasi kontekstual, penggunaan informasi tersebut berhasil membantu algoritma genetika dalam merekomendasikan lokasi kuliner pada jam makan siang dan makan malam. Tanpa informasi tersebut, algoritma merekomendasikan lokasi kuliner pada jam-jam yang tidak tepat. Kami berharap penelitian ini dapat menghasilkan sebuah sistem yang dapat menghasilkan rekomendasi perjalanan berdasarkan rute yang efektif dan memberikan informasi yang dapat membantu pengguna untuk meningkatkan context awareness saat membuat rencana perjalanan.