Saat ini penggunaan kopi meluas akhir-akhir ini menjadi hal yang umum untuk dikonsumsi sehingga menghasilkan limbah melimpah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dari sisa ampas kopi sebagai pewarna alami serta untuk mencari formula tepat untuk diaplikasikan di bidang kain dan serat benang. Metode pada penelitian ini bersifat kualitatif dengan melakukan studi literatur observasi, wawancara dan eksplorasi. Proses eksperimen dimulai dengan mengekstrak ampas kopi Arabika, Robusta, Blend yang sudah kering kemudian dilakukan proses pencelupan pada material kain katun, katun twill, linen, tencel linen, tencel kanvas, benang katun, benang rami, dan serat nanas. Untuk menghasilkan warna bervariasi maka digunakan beberapa mordan yaitu tunjung, tawas, jeruk nipis, garam, dan kapur tohor. Hasil eksperimen dalam penelitian ini menyatakan bahwa pewarnaan dengan tiga jenis ampas kopi menghasilkan warna yang optimal, namun warna yang pekat dan merata terdapat pada jenis Arabika dan pada kain linen, tencel linen, katun twill, benang pensi, serta serat nanas. Warna yang dihasilkan adalah krem, cokelat, cokelat keabuan, cokelat kemerahmuda, abu, hijau hingga hijau tua. Dengan demikian sisa ampas kopi dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami pada material kain dan serat benang.