Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah inti dari e-Government, bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. SPBE menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik. Dengan demikian, SPBE berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pelaksanaan tugas pemerintah, dan interaksi dengan masyarakat serta antar-lembaga. Salah satu alat untuk mengoptimalkan manajemen informasi adalah Sistem Enterprise Resource Planning (ERP), yang mengintegrasikan sistem e-Government untuk pemantauan masalah yang lebih terstruktur.
Penelitian ini mengukur kesiapan implementasi ERP dalam pemerintahan daerah Kabupaten Indramayu, dengan fokus pada kesiapan teknologi, organisasi, dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner yang disebarkan kepada 250 responden dari 5 SKPD di Kabupaten Indramayu. Data dianalisis menggunakan metode PLS-SEM melalui aplikasi R Studio. Hasil penelitian menunjukkan dari tiga hipotesis yang dikembangkan, satu diterima dengan pengaruh positif dan signifikan berdasarkan p-value < 0,05 dan t-statistik > 2,045 kemudian dua hipotesis ditolak karena tidak memenuhi syarat tersebut. Temuan menunjukkan bahwa aspek teknologi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kesiapan ERP, aspek organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan, sedangkan aspek lingkungan memiliki pengaruh positif lemah dan tidak signifikan. Implementasi ERP di SkPD Kabupaten Indramayu belum dapat dilakukan langsung dengan pengujian model Technology-Organization-Environment (TOE) karena adanya variabel yang tidak saling berpengaruh dalam kesiapan implementasi ERP. Peningkatan kualitas teknologi dan lingkungan dapat mendukung kesuksesan penerapan ERP di perusahaan.
Kata kunci— Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Enterprise Resource Planning (ERP), Technology-Organization-Environment (TOE), PLS-SEM, R Studio.