Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos membutuhkan lahan yang luas, alat, dan bahan yang banyak. Hal ini membuat mereka enggan untuk melakukan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos, terutama di daerah pemukiman yang padat penduduk denganketerbatasan lahan. Selain itu, anggapan bahwa proses pengolahan sampah organik menjadi kompos dilakukandengan cara yang kotor dan berat juga menjadi alasan bagi masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga, untuk tidakmelakukannya. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukandengan menyebarkan kuisioner secara online melalui media sosial, wawancara, serta observasi yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah pada merancang produk untuk media tempat pengolahan kompos sederhana menjadi tanaman dengan membuat media yaitu pot kompos yang memiliki konsep untuk mencegah sisa makanan ke tempat pembuangan sampah. Hasilnya menunjukkan bahwa pot kompos yang telah dirancang bermanfaat bagi ibu rumah tangga yang melakukan aktivitas memasak dan memiliki hobi bercocok tanam. Pot kompos tersebut memberikan manfaat berupa menyederhanakan kegiatan bercocok tanam dengan menggabungkan antara proses menananam dan mengolah kompos sisa sayur dan buah menjadi satu produk. Manfaat lainnya ialah pot kompos yang telah dirancang dapat digunakan dengan mudah dan tahan lama. Selain itu, kompos tersebut juga memiliki nilai estetika bagi halaman rumah dengan menggunakan visual minimalis. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perancangan pot tanaman untuk pemanfataan sampah organik rumah tangga menjadi kompos mandiri telah berhasil dilakukan.
Kata kuci: Pengelolaan Sampah Organik, Pot Tanaman Inovatif, Kompos