Makanan dan minuman manis merupakan sebuah hidangan yang dapat menumbuhkan nafsu makan, menggugah selera dan banyak disukai oleh banyak usia, terutama anak-anak. Cita rasa manis yang berasal dari gula, madu dan sebagainya sayangnya dapat menimbulkan komplikasi yang merugikan bagi kesehatan gigi bila tidak terkontrol, contohnya adalah gigi berlubang atau Karies. Anak usia < 6 tahun cenderung rawan mengalami permasalahan tersebut karena kurangnya pendampingan Orang Tua dalam asupan makan dan minuman—cemilan, serta kebiasaan menjaga kesehatan gigi di kehidupan sehari-hari. Dampaknya dapat membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah, juga mengganggu perkembangan anak pada masa golden age. Strategi pendekatan yang dilakukan dalam memberikan edukasi adalah sebuah sarana pembelajaran yang sekaligus dapat melatih motorik halus anak usia dini. Penelitian yang sudah dilakukan menggunakan metode kualitatif yang berlandaskan teori Desain Komunikasi Visual dengan olahan data yang diperoleh melalui kegiatan observasi, wawacara pada narasumber terkait, dan studi pustaka mengenai makanan dan minuman manis, karies, dan perkembangan anak usia dini. Hasil akhir dalam penelitian ini adalah sebuah perancangan buku Pop-up sebagai cara memperkenalkan topik makanan dan minuman manis terhadap karies (gigi berlubang). Media edukasi interaktif dipilih sebab lebih mudah diterima dan menarik perhatian anak-anak.