Tradisi menjadi bagian yang berpengaruh pada karakter dan ciri masyarakat dalam menjalani kehidupan di suatu daerah. Tradisi Rasulan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogykarta masih dilestarikan oleh tiap lapisan masyarakatnya hingga kini. Upaya pelestarian Rasulan yang kini lebih berfokus kepada masyarakat di Gunungkidul khususnya pada remaja sebagai generasi muda, membuat informasi mengenai tradisi Rasulan terbatas untuk masyarakat di luar daerah. Akibatnya pengetahuan masyarakat luar daerah mengenai tradisi Rasulan sangat kurang sehingga identitas tradisi rentan menghilang tergerus waktu. Selain sebagai tanda syukur kepada Yang Maha Kuasa, tradisi Rasulan juga membawa nilai – nilai filosofis, yang terus dilestarikan dan dijaga secara turun temurun hingga saat ini karena kentalnya budaya di Gunungkidul. Keterlibatan remaja sebagai generasi muda dalam tradisi Rasulan juga dapat menjadi contoh bagi remaja di daerah lain. Hal ini menjadi potensi pengenalan tradisi Rasulan untuk masyarakat di luar daerah Gunungkidul khususnya remaja sebagai generasi muda. Untuk itu perlu adanya media informasi yang dapat mengenalkan tradisi Rasulan untuk masyarakat luar daerah Gunungkidul. Sampel penelitian adalah anak remaja dengan rentang usia 14-17 tahun. Hasil data tersebut menyimpulkan media visual yang sesuai adalah komik digital (webtoon). Perancangan ini dilakukan dengan metode kuantitatif berupa wawancara, kuesioner, studi pustaka, observasi, analisis matriks, dan analisis visual.
Kata kunci: Tradisi Rasulan, Gunungkidul, Komik Digital