Gangguan dismorfik tubuh, body dysmorphic disorder (BDD) adalah kondisi kejiwaan yang didefinisikan dalam DSM 5 sebagai ide bahwa tubuh penderita memiliki kecacatan atau kekurangan yang dirasakan dalam penampilan fisik seseorang yang tidak terlihat. Peningkatan pengaruh sosial media dan waktu yang dihabiskan dalam menggunakan sosial media tampaknya menjadi faktor penurunan citra tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan hasil UI dan pengujian prototipe aplikasi pencatat perkembangan fisik. Rancangan kegiatan diantaranya: melakukan survei kepada user, merumuskan masalah, studi pustaka, perancangan UI dengan UCD, survei kepuasan user terhadap rancangan UI, perancangan prototipe dan pengujian prototipe menggunakan metode SUS. Sedangkan alur pemodelan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dengan studi literatur dan proses user centered design yang meliputi: (1) understand context of use untuk penentuan kriteria calon pengguna dan pembuatan list pertanyaan wawancara; (2) specify user requirement setelah mendapatkan user persona dan paint point kemudian pembuatan solusi permasalahan. Jika sudah tepat, dilanjutkan pembuatan user flow dan wireframe; (3) design solution tampilan antar muka dan prototyping sesuai user flow dan wireframe; (4) evaluate against requirements yaitu menguji dari prototyping yang dibuat. Jika skor pengujian kurang dari 68 (sesuai index minimum kelayakan menurut metode SUS) maka akan dilakukan proses user centered design kembali. Melalui pendekatan UCD, berhasil dibuat sebuah prototype aplikasi pencatat perkembangan fisik. Hasil pengujian dengan metode SUS didapatkan skor yang cukup tinggi karena system tidak rumit, tidak membingungkan, mudah digunakan, dan juga fitur berjalan dengan semestinya. Aplikasi pencatat perkembangan fisik ini memudahkan pengguna mencatat perkembangan, melihat progress perkembangan, dan juga dapat mencari informasi mengenai perkembangan fisik tanpa harus membuka banyak aplikasi. Kata Kunci: Body dysmorphia, user interface, user centered design