Tingkat adopsi kendaraan listrik di Indonesia terbilang masih rendah dibandingkan dengan negara di Asia yang sedang mengembangkan kendaraan listrik, karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak berminat mengadopsi kendaraan listrik. akan tetapi Menurut Ju & Hun Kim (2022) generasi milenial akan menjadi mayoritas pengguna mobil listrik di masa depan dan saat ini penduduk Indonesia di dominasi oleh generasi mudanya, khususnya generasi Y atau generasi milenial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada sikap Generasi Y di Indonesia terhadap mobil listrik, tingkat rasa kepedulian lingkungan pada Generasi Y, dan mengetahui minat Generasi Y terhadap mobil listrik. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan metode kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data dengan pengukuran variabelnya menggunakan skala Likert dengan sampel penelitian sebanyak 442 responden. Dalam teknik analisis data menggunakan SEM-PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mediasi dari attitude terhadap 5 dimensi UTAUT-2 (performance expectancy, effort expectancey, hedonic motivation, price value, faciliting conditions) dan purchase intention berpengaruh positif signifikan, sedangkan mediasi attitude pada habit dan purchase intention tidak memiliki pengaruh apapun; mediasi attitude terhadap individual consequenses dan purchase intention menunjukkan pengaruh yang positif signifikan; mediasi attitude terhadap environmental concern dan purchase intention menunjukkan pengaruh yang positif signifikan; subjective norms memiliki pengaruh positif signifikan terhadap purchase intention; percived risk tidak berpengaruh terhadap purchase intention Generasi Y; environemental concern berpengaruh positif signifikan terhadap purchase intention. Penelitian ini merekomendasikan kepada produsen mobil listrik dan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan fasilitas bagi mobil listrik dan mengkampanyekan lingkungan agar masyarakat lebih sadar akan bahayanya polusi di Indonesia saat ini.