PT Perkebunan Nusantara III adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha agroindustri, yang mengelola perkebunan dan produksi komoditas teh, karet, kelapa sawit, dan kopi. PTPN III cukup aktif menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan dari anggota dan konsumennya, seperti penggunaan aplikasi Tea Trade Monitoring untuk memudahkan rantai pasok dan proses jual beli hasil kebun dan digitalisasi proses logistik perkebunan. Namun, masih ada keraguan dari alur kerja dan pertanyaan tentang bagaimana teknologi dan inovasi terkait akan mendorong transformasi digital dalam industri agrikultur.
Penelitian ini mengangkat teori transformasi digital dan faktor-faktor yang mempengaruhi di dalamnya, terutama dalam sebuah organisasi. Inti dari transformasi digital dalam industrri agrikultur terletak pada penggunaan teknologi modern secara efektif dan fleksibel untuk beralih ke proses yang lebih efisien dan berorientasi pada hasil.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data primer dari responden berdasarkan kuesioner yang dibagikan. Kuesioner dibagikan kepada 244 responden yang merupakan karyawan dari berbagai departemen PTPN III yang memiliki akses terhadap aplikasi Tea Trade Monitoring (TTM). Kuesioner dibagikan dalam bentuk online, data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis menggunakan SPSS dengan analisis faktor eksploratori. Untuk data sekunder, penelitian ini melihat data, buku, artikel, dan dokumen dari perusahaan dan lembaga terkait. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil berupa faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam transformasi digital pada PT Perkebunan Nusantara III, faktor hambatan yang paling dominan, dan memberikan rekomendasi tindakan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul.
Kata kunci : hambatan transformasi digital, agrikultur, kemampuan digital, data digital, analisis faktor