Penggunaan aplikasi TikTok bagi remaja yang mengaksesnya dinilai mempunyai peluang untuk menggunakan kemampuan kreatif dalam membuat konten di TikTok, namun aplikasi Tiktok, nyatanya juga akan berdampak buruk bagi individu khususnya para remaja yang masih sangat labil. Tiktok dapat menimbulkan dampak negatif dimana membuat penggunanya semakin hari semakin kecanduan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis implementasi kreativitas dan perilaku kecanduan pengguna TikTok. Implementasi menggunakan Torrance Test of Creative Thinking (TTCT) dan perilaku kecanduan menggunakan Bergen Social Media Addiction Scale. Ada empat aspek kreativitas, yaitu kelancaran, fleksibilitas, elaborasi, dan orisinalitas. Sedangkan perilaku kecanduan terdapat aspek arti-penting, toleransi, perubahan suasana hati, penarikan diri dan kambuh. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui lebih lanjut kreativitas dan kecanduan yang ada pada pengguna TikTok. Berdasarkan temuan, 82% mampu mengimplementasikan kreativitasnya pada aplikasi TikTok dengan aspek terbesar terletak pada fleksibilitas dalam memanfaatkan kemampuan mengidentifikasi permasalahan atau memberikan solusi terhadap permasalahan yang dimilikinya dengan memanfaatkan fitur dan visualisasi yang tersedia pada TikTok. Sedangkan untuk perilaku kecanduan ditemukan sebesar 75% adanya perilaku kecanduan, dengan dimensi terbesar pada perubahan suasana hati, hal ini dikarenakan para TikTokers mencari kesenangan dan hiburan untuk melupakan sejenak masalahnya.
Kata Kunci: Kecanduan, Kreativitas, Media Sosial, TikTok, TikTokers