Investor tertarik pada perusahaan yang memiliki sejarah kinerja keuangan yang kuat, karena ini merupakan ukuran penting dari stabilitas dan kesehatan organisasi. Salah satu cara untuk mengevaluasi kesehatan keuangan bisnis adalah dengan melihat Return on Asset (ROA). Bisnis di industri food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mengalami hasil keuangan yang lebih buruk pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tujuan mendasar dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengungkapan environmental, social, and governance (ESG) terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mencakup perusahaan sub sektor food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2021 hingga 2023. Kami dapat mengumpulkan data pengamatan dari 43 perusahaan berbeda dengan menggunakan teknik purposiv sampling. Untuk menganalisis regresi data panel, program digunakan statistik Eviews.
Penelitian ini menemukan bahwa variabel yang mempengaruhi laba perusahaan termasuk pengungkapan ESG dan tata kelola perusahaan yang baik. Komite audit, dewan komisaris independen, dan direksi semuanya berpengaruh baik terhadap kinerja keuangan, namun dewan komisaris berpengaruh negatif. Tidak ada korelasi antara parameter pengungkapan ESG dan keberhasilan keuangan organisasi. Memperluas periode waktu yang dipelajari dan mengevaluasi kembali variabel independen untuk memperhitungkan aspek tambahan yang tidak tercakup di sini adalah rekomendasi untuk penelitian di masa mendatang.