Kesempatan kerja bagi individu disabilitas masih sangat terbatas karena diskriminasi dan pandangan masyarakat yang meremehkan kemampuan mereka untuk berkontribusi secara produktif di tempat kerja. Hanya 720.748 dari 22,97 juta penyandang disabilitas yang bekerja pada tahun 2022, hal ini membuktikan sedikitnya kesempatan kerja bagi kelompok disabilitas. Hadirnya Starbucks Signing Store menghadirkan lapangan pekerjaan bagi individu teman tuli. Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi komunikasi yang digunakan oleh Starbucks Signing Store dalam mengatasi kesenjangan interaksi dan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan materi audio-visual. Sumber data pada penelitian ini adalah informan yang berasal dari pihak manajemen Starbucks, partner teman tuli dan pengunjung teman dengar. Teknik analisis yang dilakukan yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan conclusion drawing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan dalam mengatasi kesenjangan komunikasi teman tuli dengan teman dengar yaitu dengan mengenali sasaran komunikasi, pemilihan media komunikasi, pengkajian tujuan pesan komunikasi, peranan komunikator dalam proses komunikasi.
Kata kunci: Kesempatan Bekerja Disabilitas, Starbucks Signing Store, Strategi Komunikasi, Teman Tuli, Teman Dengar