Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui norma-norma adat dan budaya di Solok mempengaruhi stigma terhadap perempuan perokok di Solok. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan konsep stigma menurut Erving Goffman sebagai kerangka teoritis utama. Subjek penelitian adalah masyarakat Solok berusia 17-40 tahun, sedangkan objek penelitiannya adalah perempuan perokok. Teknik wawancara mendalam dilakukan terhadap sepuluh informan yang dipilih secara purposif di Solok, dengan menggunakan triangulasi sumber untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Solok memiliki pandangan negatif terhadap perempuan perokok. Mereka menganggap bahwa perilaku merokok tidak sesuai dengan norma adat dan budaya setempat, dan dapat merusak citra serta reputasi perempuan sebagaimana perempuan dalam budaya matrilineal. Dari perspektif adat dan budaya Solok, stigma negatif ini muncul karena adanya pandangan tradisional (matrilineal) yang memengaruhi persepsi terhadap perempuan perokok sebagai orang yang tidak mematuhi norma norma yang berlaku dalam masyarakat. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pendekatan yang lebih sensitif dan inklusif dalam memahami faktor budaya lokal dalam mengelola stigma terhadap perempuan perokok di masyarakat Solok. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi intervensi sosial yang lebih efektif untuk mengurangi stigma dan meningkatkan dukungan terhadap perempuan perokok.
Kata Kunci: Stigma , Perempuan perokok, Matrilineal, Solo