Studi ini mengkaji tantangan yang terkait dengan implementasi program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) di Rumah Sakit Oetomo Bandung. Kelengkapan mencakup manajemen data yang luas, kesalahan dalam memasukkan kode ICD-10 (The 10th revision of International Statistical Classification of Diseases), dan masalah dalam diagnosis penyakit yang dapat mempengaruhi klaim BPJS. Selain itu, kualitas layanan kesehatan juga harus dipertimbangkan, seperti yang terlihat dari persepsi pasien terhadap berbagai layanan, termasuk waktu tunggu yang panjang untuk mendapatkan pelayanan dokter. Masalah utama dalam penelitian ini adalah sulitnya verifikasi klaim INA-CBG (Indonesia Case Base Groups) secara manual oleh tim rekam medis yang kemudian diinputkan ke sistem BPJS untuk klaim INA-CBG. Dalam mengatasi masalah tersebut, penelitian ini menawarkan solusi melalui pengembangan sistem otomasi yang dapat menghubungkan dokter dengan tim rekam medis. Sistem ini mencakup otomasi dalam manajemen data, memberikan hasil pencarian kode ICD-10 dan kemudian dipilih oleh dokter, dan memberikan kolom pencarian kata seperti kode ICD-10 atau diagnosis untuk verifikasi klaim INA-CBG. Selain itu, juga akan dibuat aplikasi yang dapat mempermudah proses pendaftaran pasien dan merekam data tersebut untuk administrasi. Dengan solusi ini, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi prosedur pengolahan berobat menggunakan BPJS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencarian kode ICD-10 yang dilakukan secara manual dan melalui sistem memberikan hasil yang sama. Namun, pencarian menggunakan sistem memberikan lebih banyak opsi kode ICD-10, memberikan pandangan yang lebih luas bagi dokter untuk memilih kode yang tepat. Input dari dokter, yang mencakup diagnosis, nama pasien, dan kode ICD-10, dikirim ke bagian rekam medis. Rekam medis kemudian melakukan verifikasi klaim INA-CBG yang sebelumnya dilakukan dengan "Ctrl+F" pada dokumen, namun kini menggunakan kolom pencarian pada website yang memungkinkan tampilan hasil secara simultan. Setelah verifikasi, data tersebut diberikan kepada administrasi untuk proses klaim INA-CBG. Aplikasi juga berfungsi dengan baik dan dapat memberi kenyamanan kepada pasien, serta dapat merekam data pendaftaran pasien dengan baik.