Meskipun kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan, selama periode 2013-2019, sektor pertanian tetap memegang peran utama/pokok dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia sebagai salah satu kontributor yang signifikan. Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 menyebabkan kontribusi sektor pertanian kembali mengalami penurunan yang signifikan. Meskipun demikian, sektor pertanian tetap mempertahankan posisinya sebagai tiga besar kontributor PDB hingga tahun 2022, dengan kontribusi sebesar 12,40%. Dalam periode 2018-2022, sektor pertanian menunjukkan peningkatan dalam pertumbuhan ekspor, dengan nilai dan berat ekspor tertinggi pada tahun 2022. Beberapa peneliti menyatakan adanya pengaruh dari tingkat inflasi serta kredit perbankan sebagai salah satu faktor pertumbuhan ekspor sektor pertanian.
Menggali penelitian terdahulu sebagai acuan serta menggunakan teori perdagangan internasional dan makroekonomi sebagai dasar teori penelitian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh dari tingkat inflasi serta kredit perbankan terhadap tingkat ekspor sektor pertanian di Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini berupaya membuktikan kebenaran teori penelitian terdahulu serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait hubungan antar tingkat inflasi, kredit perbankan, dan tingkat ekspor sektor pertanian dari sudut pandang peneliti.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kausal antara tingkat inflasi dan kredit perbankan (X) terhadap tingkat ekspor sektor pertanian (Y) dengan mengadopsi penelitian time series periode tahun 2013-2022. Analisis yang digunakan menggunakan model distributed-lag yang melibatkan pengujian validitas dan reliabilitas, pengujian model, dan pengujian stabilitas. Uji stationeritas, kointegrasi, penentuan lag optimal, serta asumsi klasik sebagai teknik pengujian validitas dan reliabilitas data bertujuan mengidentifikasi kelayakan data. Sedangkan IRF, FEVD, serta CUSUM & CUSUMQ tes sebagai teknik pengujian stabilitas bertujuan mengidentifikasi kelayakan hasil penelitian.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat kointegrasi atau hubungan jangka panjang antar tingkat inflasi, kredit perbankan, serta tingkat ekspor sektor pertanian. Dengan menggunakan model VECM (Vector Error Correction Model), ditemukan bahwa tingkat inflasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor dalam jangka panjang dan positif tapi tidak signifikan dalam jangka pendek. Sedangkan kredit perbankan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat ekspor sektor pertanian dalam jangka panjang dan pendek.
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk pengembangan teori baru atau penelitian selanjutnya dengan mempertimbangkan aspek kekurangan dalam penelitian ini. Tidak hanya itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mempertimbangkan optimalisasi kebijakan inflasi dan kredit perbankan serta pembentukan strategi jangka panjang pihak-pihak terkait.