Dalam rangka pengembangan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi di Indonesia, terdapat imbauan penggunaan INLISLite (Integrated Library System) bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia untuk berganti menggunakan sistem otomasi ini sebagaimana tercantum dalam keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2016 yang berisi penetapan perangkat lunak otomasi perpustakaan INLISLite sebagai aplikasi resmi Perpustakaan Nasional. INLISLite adalah perangkat lunak aplikasi otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpusnas sejak tahun 2011 yang saat ini dalam pengembangan di versi 3. Namun berdasarkan wawancara, pengguna menyebutkan desain UI INLISLite masih tergolong sulit dipahami karena memiliki menu yang terlalu banyak dengan layout yang kurang menarik sehingga terdapat beberapa perpustakaan yang belum menggunakan INLISLite. Tidak adanya evaluasi terhadap tampilan juga menjadi aspek kurangnya minat pengguna untuk mengakses website tersebut. Pada penelitian ini akan dilaksanakan penelitian pendahuluan untuk mengetahui kekurangan aplikasi INLISlite yang saat ini digunakan oleh perpustakaan SMAN 1 Singgahan, SMPN 1 Montong dan SDN Tingkis. Metode User Centered Design (UCD) dipilih untuk menerapkan perancangan desain dan akan dibuat sebagai rekomendasi tampilan prototype design dari website INLISLite V3 karena berfokus pada characteristics, task, environments dari pengguna. Untuk menganalisis aspek usability menggunakan standar Quality in Use Integrated Measurement (QUIM). Didapatkan hasil analisis sebelum dilakukan redesign menggunakan metode QUIM adalah 55,8%. Selanjutnya setelah redesign tampilan user menunjukan skor 81,9%. Hasil redesign berada di atas rata-rata skor usability, dengan selisih senilai 26,1 dan termasuk dalam kualifikasi baik dan kategori berhasil dikarenakan berada pada rentang skor 65% – 84%.