Pada era globalisasi, kehidupan masyarakat semakin terhubung dengan teknologi dan internet. Financial Technology(fintech) muncul sebagai inovasi penting yang mempermudah akses ke produk keuangan, transaksi, dan literasi keuangan. Fintech berkembang pesat di Indonesia, dengan peningkatan signifikan dalam penggunaan e-wallet, khususnya penggunaan e-wallet GoPay di Indonesia. Namun, perkembangan ini juga menghadirkan berbagai risiko, terutama terkait keamanan (security) dan dukungan pelanggan (customer support). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adopsi layanan keuangan digital e-wallet GoPay oleh Generasi Z di Indonesia khususnya mahasiswa aktif yang sedang tidak dalam masa cuti/skorsing di Pulau Jawa, dengan fokus pada faktor keamanan (security) dan dukungan pelanggan (customer support). Dengan menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB), penelitian ini mengkaji pengaruh sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), norma subjektif (subjective norm), dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control), terhadap niat berperilaku (behavioral intention) Generasi Z dalam pengadopsian fintech. Teknik simple random sampling serta rumus Lemeshow digunakan untuk menentukan sampel. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan PLS-SEM dengan aplikasi R Programming dan package SEMinR. Adapun hasil penelitian menunjukan 3 hipotesis ditolak dari keseluruhan 9 hipotesis yang diajukan atau 66,67% yang menunjukan bahwa niat menggunakan e-wallet GoPay dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), norma subjektif (subjective norm), dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control). Keamanan (security) dan dukungan pelanggan (customer support) berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), serta persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control. Sementara persepsi keamanan (security) tidak cukup kuat untuk mempengaruhinya. Kesimpulannya, adopsi e-wallet GoPay oleh Gen Z lebih dipengaruhi oleh pengaruh sosial.