Sistem mobilitas cerdas berpotensi meningkatkan aksesibilitas dan kemandirian bagi penyandang tunarungu dan tuna wicara. Namun, desain sistem yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan pengalaman pengguna. Penelitian ini membahas perkembangan persona pengguna untuk merancang sistem mobilitas cerdas yang ramah dan inklusif bagi tunarungu dan tuna wicara dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang melibatkan wawancara dan observasi mendalam. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 16 sampel penyandang disabilitas ruwi merasa fasilitas untuk disabilitas kurang ramah, terutama pengetahuan petugas mengenai bahasa isyarat. Mereka butuh sistem yang memberikan sebuah informasi lengkap mengenai transportasi publik dan dapat berkomunikasi menggunakan JBI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persona pengguna dapat membantu desainer memahami keragaman kebutuhan dan pengalaman pengguna tunarungu dan tuna wicara. Pemahaman ini dapat digunakan untuk merancang sistem mobilitas cerdas yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kata Kunci : Antarmuka Pengguna, Transportasi Publik, Penyandang Disabilitas, Pengalaman Pengguna, Desain Universal