Revolusi industri keempat, ditandai dengan munculnya Internet of Things (IoT), membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), khususnya, menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi IoT untuk mempersiapkan generasi mendatang menghadapi era digital. Abstrak ini membahas pentingnya sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan swasta untuk mengatasi tantangan dalam penerapan IoT. Pemerintah, melalui Perpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Program Merdeka Belajar, mengambil inisiatif penting untuk merevitalisasi SMK dengan mengembangkan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, meningkatkan kompetensi guru, dan menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai. PT Telkom Indonesia Tbk berkontribusi melalui Antares IoT Platform dengan memperkenalkan KiDi IoT (Kelas Industri Digital Internet of Things), yang menawarkan paket jasa pendampingan, fasilitas, dan prasarana pembelajaran IoT untuk SMK dan kampus. Inisiatif ini memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan berharga mengenai IoT, alat Demonstrasi Smart Garden berbasis Website dan Android sebagai jembatan untuk memperkenalkan guru dan siswa SMK serta kampus terhadap teknologi IoT. Alat demonstrasi ini menawarkan pelatihan praktis dalam menciptakan solusi cerdas berbasis IoT, meningkatkan literasi digital, dan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Alat demonstrasi ini menerapkan teknologi IoT dalam memantau suhu udara, kelembapan udara, tangki air dan kelembapan tanah kemudian mengontrol pompa.
Kata kunci— Internet of Things, Smart Garden, Revolusi Industri, KiDi IoT, Pendidikan