Sebagai Ibu Kota Provinsi Bali, Denpasar secara ekonomi mengandalkan
sektor pariwisata sebagai faktor perekonomian penting yaitu memberikan
kontribusi signifikan bagi penduduk Kota Denpasar pada umumnya. Hal tersebut
sebagai motivasi dalam mendukung sektor lain yang berkaitan dengan kualitas
pembangunan. Pada tahun 2022, banyak wisatawan yang berkunjung di Pulau Bali
khususnya Kota Denpasar, mulai dari wisatawan domestik dengan jumlah
wisatawan 1.428.606 dan wisatawan mancanegara dengan jumlah wisatawan
218.711 serta terdapat berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bisnis dan
hiburan, maka dengan adanya layanan jaringan 5G New Radio dirasa sangat sesuai.
5G New Radio bertujuan mendukung tiga jenis layanan utama dengan
persyaratan yang berbeda dan heterogen, yaitu Enhanced Mobile Broadband
(eMBB), Ultra-Reliable Low-Latency Communications (URLLC), dan Massive
Machine-Type Communications (mMTC). Layanan ini terkait langsung pada media
dan industri 4.0. Hal tersebut memberikan analisis dan penilaian terperinci tentang
kinerja 5G New Radio terhadap serangkaian Key Performance Indicator (KPI)
sebagaimana diuraikan dalam pedoman International Mobile Telecommunication
di tahun 2020 (IMT-2020) dan ikhtisar pemenuhan terkait persyaratan. Metode
yang akan digunakan pada perencanaan 5G New Radio, yaitu perencanaan coverage
dan capacity jaringan 5G. Analisis ekonomi menggunakan parameter Capital
Expenditure (CAPEX), Operational Expenditure (OPEX), revenue, Net Present
Value (NPV), Payback Period (PP), Internal Rate of Return (IRR), dan Return On
Investment (ROI).
5G Non Stand Alone (NSA) merupakan jaringan 5G didukung oleh
infrastruktur 4G yang telah ada. Dalam penyebaran pertama infrastruktur NSA, 5G
akan fokus pada peningkatan broadband seluler (eMBB) untuk meningkatkan
bandwidth data dan kehandalan koneksi. Penelitian ini akan dilakukan pada
perencanaan jaringan 5G New Radio di Kota Denpasar menggunakan frekuensi 2,3
GHz dengan bandwidth 100 MHz dalam model propagasi berdasarkan 3GPP TR
38.900 UMa (Urban Macro).
Berdasarkan hasil simulasi dari segi teknis sesuai standar KPI (Key
Performance Indicator) diperoleh bahwa pada analisis coverage planning
mendapatkan sebanyak 12 gNodeB dengan hasil rata-rata nilai parameter SS-RSRP
sebesar -81,38 dBm termasuk dalam kategori bagus, nilai parameter SS-SINR
sebesar 10,32 dB termasuk dalam kategori normal, dan nilai parameter throughput
sebesar 291.056,44 Kbps. Pada analisis capacity planning mendapatkan sebanyak
11 gNodeB dengan hasil rata-rata nilai parameter SS-RSRP sebesar -82,52 dBm
termasuk dalam kategori bagus, nilai parameter SS-SINR sebesar 10,62 dB
termasuk dalam kategori normal, dan nilai parameter throughput sebesar
126.622,33 Kbps. Pada analisis optimasi coverage planning mendapatkan sebanyak
21 gNodeB dengan hasil rata-rata nilai parameter SS-RSRP sebesar -47,43 dBm
termasuk dalam kategori sangat bagus, nilai parameter SS-SINR sebesar 35,04 dB
termasuk dalam kategori sangat bagus, dan nilai parameter throughput sebesar
318.217,95 Kbps.
Berdasarkan hasil kalkulasi struktur biaya yaitu Capital Expenditure
(CAPEX) sebagai pengeluaran di tahun ke-0, kalkulasi nilai total Operational
Expenditure (OPEX) sebagai pengeluaran setiap tahun, dan kalkulasi total nilai
revenue sebagai pendapatan setiap tahun. Berdasarkan hasil kalkulasi kelayakan
ekonomi dengan parameter NPV > 0 (positif) diperoleh nilai NPV (Net Present
Value) dengan rate 5,60% sebesar Rp 6.148.783.959.868,17 yang termasuk
kategori layak dan nilai PP (Payback Period) dengan parameter PP < 5 tahun
sebesar 3 tahun yang termasuk kategori layak. Pada penelitian ini diperoleh nilai
IRR sebesar 10% yang termasuk kategori layak dikarenakan nilai IRR (Internal
Rate of Return) yang dihasilkan melebihi tingkat bunga yaitu 5,60% dan diperoleh
nilai ROI (Return On Investment) bahwa termasuk kategori layak dikarenakan
memiliki persentase diatas 0. Mendapatkan hasil bahwa 5G New Radio memenuhi
semua persyaratan yang diharapkan dan juga memenuhi kebutuhan spesifik pasar
pada beberapa tahun mendatang. Pada hasil penelitian ini dapat membantu
pemerintah dalam sektor pariwisata terhadap pengembangan jaringan
telekomunikasi di Kota Denpasar.
Kata Kunci : 5G New Radio, Techno Economy, Non Stand Alone, Kota Denpasar