Saat ini komunikasi telah dijadikan alat oleh manusia untuk bisa saling bersosialisasi antar sesama. Bahkan saat ini komunikasi telah dijadikan alat oleh seorang abdi dalem dan Keraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta sebagai perantara untuk bisa menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat yang berasal dari dalam keraton. Perilaku hingga turut kata seorang abdi dalem telah diatur oleh pihak keraton itu sendiri. didalam penelitian ini, peneliti turut menggunakan pendekatan kualitatif. teknik sosiolinguistik digunakan oleh peneliti untuk bisa melihat hubungan antara bahasa dan masyarakat, serta bagaimana konteks sosial memengaruhi penggunaan bahasa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada enam informan, didapatkan hasil bahwa adanya perbedaan representasi diri yang ditampilkan baik didepan panggung, ditengah, maupun di belakang panggung. Seorang abdi dalem harus berkomunikasi dengan menggunakan bahasa krama inggil sesuai aturan dari keraton. Sedangkan dipanggung belakang, sikap dan perilaku yang ditampilkan seorang abdi dalem keraton sangat bertolak belakang karena tidak adanya aturan yang mengikat. Untuk panggung tengah, seorang abdi dalem turut memberikan penghormatan kepada pemimpin dan tamu keraton. Abdi dalem juga menjadi cerminan diri dari keraton itu sendiri. Sehingga mereka melakukan representasi terhadap dirinya dengan menggunakan citra yang sopan, menjaga sikap dan tutur kata, hingga mentaati aturan yang ada didalam Keraton. Hal ini dilakukan untuk bisa mendapatkan kesan yang baik dihadapan masyarakat. ekspresi diri yang dilakukan oleh seorang abdi dalem juga menyesuaikan tradisi yang ada di dalam Keraton.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Abdi Dalem, Dramaturgi, Keraton