Kita adalah satu dari banyak sekali orang yang merasa belum memiliki apa-apa untuk dibanggakan. Mungkin pencapaian kita memang tak seberapa, mungkin usaha kita yang belum terlihat hasilnya, atau mungkin kita yang terlalu ingin sempurna. Alasan apa pun dan keadaan apa pun itu, yang bisa menyelesaikan solusinya adalah diri kita sendiri.
Di era modern ini, permasalahan klise kita adalah informasi yang kita terima dan kita serap terlalu cepat sedangkan kemampuan kita menyaring informasi tersebut masih terasa lambat. Banyak sekali hal-hal yang kita lihat di dunia maya yang semakin mengerdilkan mental kita. Kita hanya sibuk melihat si A, B, atau C dengan semua pencapaiannya atau sekadar liburannya. Kita sibuk membandingkan diri kita dengan mereka di luar sana. Endingnya, kita hanya menyimpulkan secara sepihak bahwa kita tak akan bisa seperti mereka. Pencapaian kita tak akan pernah menyamai penca paian mereka. Kita, hanya orang yang biasa-biasa saja.
Beberapa dari kita mungkin akan berkata dalam hati, "Boro-boro mikirin masa tua, nasib kita sekarang aja masih kayak gini, belum ada yang bisa dibanggakan.”
Justru karena belum ada yang bisa dibanggakan inilah yang (semoga) akan lebih memotivasi kita untuk memanfaatkan masa muda kita. Percayalah, saat tua nanti, waktu seperti bukan milik kita lagi. Ruang gerak kita menjadi terbatas, kemampuan kita menurun, belum lagi faktor kesehatan atau fungsi kerja organ yang semakin melemah.
Banyak hal yang bisa kita kendalikan dalam hidup, tetapi sebagian yang lain sudah pasti tidak bisa kita kendalikan sebagaimana pun yang kita inginkan. Menjadi stoik adalah menjadi lebih berbesar hati untuk menerima segala yang menimpa kehidupan kita apa pun itu.