Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, menyebabkan berbagai penyakit dengan mudahnya muncul dan menyebar. Di samping itu, gangguan penyakit juga mudah menyerang sebagian masyarakat miskin bergizi buruk. Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar dan menjadi salah satu prioritas pembangunan .Kondisi sanitasi di Indonesia masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari sektor-sektor pembangunan lainnya sehingga menyebabkan dampak negatif di banyak aspek kehidupan. Hasil penelitian menyatakan bahwa meskipun hampir seluruh rumah tangga (99,20%) sudah mengelola air minumnya dengan merebus dahulu sebelum diminum, namun hampir setengah dari air tersebut mengandung Eschericia coli. Tingginya persentasi Eschericia coli tersebut berkontribusi terhadap angka kejadian diare. Menurut World Health Organization yang merupakan organisasi kesehatan dunia, Definisi lain dari sanitasi adalah “segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan melalui pembangunan sanitasi” (PP RI No 185,2014), sedangkan pembangunan sanitasi merupakan upaya peningkatan kualitas dan perluasan pelayanan persampahan rumah tangga, air limbah domestik, dan pengelolaan drainase lingkungan secara terpadu dan berkelanjutan melalui peningkatan perencanaan, kelembagaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang baik.
Air merupakan sesuatu yang paling penting di muka bumi ini. Untuk dapat berlangsungnya kehidupan, manusia dan seluruh mahluk hidup selalu membutuhkan air. (65–75)% berat badan manusia terdiri dari air, untuk dapat hidup secara layak dalam seharinya membutuhkan 8 gelas air per hari. Manusia bisa bertahan hidup 2 sampai 3 minggu tanpa makan, tetapi hanya 2 sampai 3 hari tanpa minum. Demikian juga binatang dan tumbuh-tumbuhan selalu memerlukan air sepanjang kehidupannya. Air beserta sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh mahluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan memelihara kesehatannya.
363.7 ART p