PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi benang, karpet, sajadah, dan kain kasur yang berlokasi pada Majalaya Kabupaten Bandung. Perusahaan memiliki sistem produksi Make To Stock (MTS) dan Make To Order (MTO). Pada PT XYZ, terdapat gudang penyimpanan produk jadi berupa karpet. Empat produk utama yang disimpan pada gudang penyimpanan yaitu SPL, SPLD, SPLL, dan SPM. Setelah dilakukan observasi yang dilakukan secara langsung, ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh PT XYZ. Berdasarkan data jumlah persediaan PT XYZ Periode 2021 - 2021 dan data permintaan terhadap produk SPL, SPLD, SPLL dan SPM terdapat jumlah stock produk pada penyimpanan yang sangat banyak dari tahun 2020 sehingga terjadi penumpukan produk pada gudang. Selain itu, jumlah stock yang disimpan melebihi jumlah dari permintaan pelanggan.
Pada perhitungan persentase penyerapan dana yang didapatkan bahwa produk SPLD memiliki nilai penyerapan dana yang paling besar, yaitu sebesar 50% kemudian diikuti produk SPL sebesar 19%, SPLL sebesar 17% dan SPM menyerap dana paling sedikit dengan persentase sebesar 13%. Berdasarkan uji distribusi yang telah dilakukan, didapatkan bahwa produk SPL memiliki distribusi eksponensial sehingga perhitungan yang dilakukan akan menggunakan simulasi monte carlo. Kemudian untuk produk SPLD akan langsung dilakukan perhitungan kebijakan persediaan menggunakan metode continuous review. Dari hasil uji paired t-test didapatkan nilai t hitung sebesar 0.673 dimana nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan nilai t tabel yang sebesar 2,201. Sehingga H0 diterima dengan kesimpulan bahwa data dapat merepresentasikan kondisi aktual. Pada perancangan kebijakan persediaan didapatkan penghematan total ongkos inventory sebanyak 10,64% dari kondisi eksisting sebesar Rp. 292,571,671,920 menjadi Rp. 261,442,002,932 sehingga mengalami penurunan sebesar Rp. 31,129,668,358. Kemudian target validasi yang ketiga adalah menyediakan tingkat pelayanan yang optimal. Pada perancangan kebijakan persediaan pada produk SPLD memiliki ekspektasi tingkat pelayanan sebesar 99,78% dan produk SPL sebesar 99,85%. Hasil rancangan memenuhi ketiga target validasi yang telah ditentukan. selanjutnya dapat membuat kebijakan untuk produk lainnya sehingga optimasi yang dilakukan dapat maksimal