Setelah pandemi COVID-19, destinasi wisata telah menjadi tujuan utama
bagi banyak orang. Kenari Djaja bekerja sama dengan Asosiasi Toilet Indonesia
(ATI) mengungkapkan bahwa sektor pariwisata Indonesia sebelum pandemi
merupakan sektor yang menjanjikan bagi masyarakat, oleh karena itu, diperlukan
peningkatan fasilitas, terutama dalam hal sanitasi. Tempat sanitasi di destinasi
wisata sering dibiarkan telantar dan kurang terawat, mengakibatkan kotor dan tidak
nyaman untuk digunakan. Selain masalah kebersihan, penggunaan sumber daya
yang berlebihan juga menjadi masalah. Untuk mengatasi masalah ini, ada
pendekatan dengan mengembangkan sistem toilet pintar yang akan memberikan
informasi tentang penggunaan toilet, jumlah air yang digunakan, serta memberikan
pemberitahuan untuk membersihkan toilet setelah digunakan. Metode ini diuji
menggunakan matriks kebingungan (confusion matrix) untuk mengukur akurasi
dan keefektifan alat tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini berfungsi
dengan baik dalam memberikan pemberitahuan untuk membersihkan toilet setelah
digunakan.