Jaringan IP merupakan arsitektur jaringan dengan mekanisme host-centric dalam melakukan komunikasinya. Fungsionalitas arsitektur tersebut tidak sesuai dengan tren penggunaan jaringan yang banyak didominasi oleh akses konten terdistribusi. Mekanisme host-centric dapat digantikan oleh jaringan yang menggunakan name-centric yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan pengguna. NDN (Named Data Networking) merupakan salah satu arsitektur jaringan yang menggunakan mekanisme name-centric, yang pada setiap packet data di dalam NDN akan diberikan sebuah penamaan (prefix name). Selain itu, NDN juga memiliki fitur caching yang dapat menyimpan konten di dalam Content Store (CS).
Migrasi dari arsitektur IP menuju arsitektur NDN tidak dapat dilakukan secara global dan secara masif dalam satu periode yang singkat. Maka dibutuhkan sebuah proses integrasi antara keduanya agar proses migrasi dapat berjalan lebih kemas. Banyak riset yang telah dan sedang dilakukan dalam mengintegrasikan jaringan host-centric dengan jaringan name-centric, salah satunya menggunakan metode translation gateway yang dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode-metode lainnya.
Translation gateway memiliki kemampuan dalam menghubungkan dua arsitektur, yaitu IP dan NDN dengan cara menerjemahkan paket IP menjadi paket NDN dan sebaliknya. Kinerja jaringan IP to NDN dan NDN to IP memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan jaringan IP to IP karena adanya fitur caching pada tiap router jaringan NDN. Nilai RTT, inter-arrival delay, dan throughput jaringan IP to NDN dan NDN to IP lebih baik 40%-98% dibanding dengan jaringan IP to IP. Penggunaan translation gateway dapat menjadi salah satu alternatif yang baik dalam membantu proses migrasi jaringan host-centric menuju jaringan name-centric