Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal 2020 telah memunculkan kebijakan sistem kerja baru yang diterapkan oleh perusahaan maupun universitas. Kebijakan lockdown yang diterapkan mengharuskan karyawan untuk bekerja dengan salah satu sistem Flexible Working Arrangement (FWA) yaitu, WFH (Work from Home).
Fakultas XYZ merupakan fakultas riset dan kewirausahaan yang berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada bidang sistem industri berbasis teknologi informasi yang berkontribusi pada ekonomi nasional yang membawahi 5 program studi. Semasa pandemi, Fakultas XYZ menerapkan sistem WFH yang menghasilkan dampak positif kepada beberapa responden dengan diberlakukannya sistem FWA tersebut. Berdasarkan survei awal diketahui bahwa terdapat adanya perbedaan persepsi dan preferensi mengenai FWA yang dilatar belakangi oleh karakteristik personal (gender, marital status, dan working experience) dan ruang lingkup pekerjaan karyawan fakultas yang terdiri atas dosen dan staff TPA (Tenaga Pendukung Akademik). Sistem FWA yang diterapkan pada fakultas tidak memiliki perbedaan berdasarkan karakteristik individu karyawannya. Padahal, karyawan yang saat ini dimiliki oleh fakultas memiliki berbagai macam karakteristik karyawan dan membedakan FWA berdasarkan karakteristik karyawan menjadi urgensi pada konteks manajemen sumber daya manusia.
Penelitian mengenai usulan perancangan Flexible Working Arrangement berdasarkan employee characteristic dilakukan dengan menggunakan metode analisis cluster (k-means) yang melibatkan 59 responden karyawan fakultas. Penelitian tersebut menghasilkan 3 cluster karyawan dengan jenis FWA berupa reduce working time dan job sharing beserta usulan perancangan sistem FWAnya berdasarkan hasil studi literatur. Namun, hasil usulan tersebut tidak dapat sepenuhnya diterapkan pada seluruh karyawan, karena adanya beberapa faktor yang kurang memadai jika memberlakukan sistem FWA pada staff TPA.
Kata kunci – Flexible Working Arrangement, Employee Characteristic, Analisis Cluster