Pariwisata menjadi salah satu sektor industri terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pasca pandemi Covid-19, pada tahun 2022, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Kabupaten Banyuwangi memiliki target untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata sebesar Rp 10,635 Miliar. Hal tersebut dapat dicapai dengan merancang strategi pengembangan objek wisata dan membangun potensi objek wisata baru. Dalam pengembangan wisata di suatu daerah memiliki anggaran yang terbatas. DISBUDPAR Banyuwangi harus menentukan prioritas terhadap objek wisata yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, tugas akhir ini dilakukan untuk memperoleh rancangan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Metode K-Means digunakan dalam proses mengelompokkan objek yang memberikan hasil berupa perangkingan prioritas keputusan. Tahapan prosesnya yaitu preprocessing data, menentukan jumlah cluster, menentukan centroid awal, menghitung jarak data dengan centroid, pengelompokkan data berdasarkan jarak terdekat, menentukan centroid baru dan hasil cluster. Sistem ini merupakan sistem berbasis website yang dibuat menggunakan R-Studio dengan package R-Shiny.
Hasil dari tugas akhir ini berupa sistem pendukung keputusan untuk menentukan prioritas pengembangan objek wisata alam di Kabupaten Banyuwangi yang dapat melakukan pengolahan data dan menghasilkan alternatif prioritas objek wisata alam. Pada sistem terdapat fitur untuk upload data objek wisata, grafik clustering dan menghasilkan output berupa perangkingan prioritas pengembangan objek wisata alam.
Kesimpulan dari tugas akhir ini yakni diperoleh rancangan sistem pendukung keputusan penentuan prioritas berbasis website di Kabupaten Banyuwangi untuk mempermudah menentukan prioritas objek wisata alam yang akan dikembangkan. Dengan adanya sistem ini dapat menentukan keputusan dengan cepat dan tepat serta dapat mengefisiensikan anggaran yang ada.
Kata Kunci: Kabupaten Banyuwangi, K-Means, Objek Wisata, Sistem Pendukung Keputusan, R Studio